Wednesday, February 29, 2012

Sharing Penyakit OMA ( Otitis Media Akut)




Anakku Nabil beberapa kali mengalami Infeksi telinga atau bahasa medisnya OMA (Otitis Media Akut). Pertama kali antara umur 9bln sampai 1.5thn. Terjadi sampai 3 kali. Setelah itu dipikir udah sembuh. Ternyata kumat lagi  di umur 4.5 thn. 


OMA itu infeksi pada telinga tengah oleh bakteri atau virus. OMA ini bisa terjadi pada semua usia tapi paling sering ditemukan pada anak terutama Balita. Biasanya sering terjadi pada saat anak Flu. Hal tersebut disebabkan, struktur antara hidung dan telinga belum terbentuk secara sempurna. Gejala awal berupa sakit telinga, gangguan pendengaran sementara hingga menimbulkan efusi, atau mengeluarkan cairan dari telinga. 


Disini aku gak akan menjelaskan apa itu OMA secara detail dari segi medis, silahkan googling atau gak ke web nya http://www.totalkesehatananda.com/otitismedia2.html disana cukup jelas detail sampe ke Otitis Media Kronik, apa penyebabnya, dan bagaimana penanggulanganan nya. 
Saya hanya akan cerita berbagi pengalaman berdasarkan yang saya alami. Pada saat kejadian, segera saya googling dan cari tau apa yang menyebabkan cairan itu keluar. 


Diluar dari bakteri2 dan kondisi struktur telinga anak yang belum sempurna...Kesimpulannya ternyata dari Botol susu. Nabil ASI sampe umur 2 Tahun. Meskipun saya bekerja, tapi tetap minum ASI Perah. Dan salahnya saya tidak mengenalkan minum susu dari sendok, sloki maupun gelas. dia terlanjur kenal DOT. 


Biasanya kalo  anak terkena OMA, ciri2 suhu badannya tinggi dan sedang Flu. Tapi disininilah bedanya.. nabil waktu kecil ketika oma tidak pernah panas tinggi hanya anget anget saja, hanya rewel2 biasa.. dan tiba tiba saja cairan itu keluar dari telinga kiri nya. Dokter bilang ini karena daya tahan tubuhnya terhitung kuat, sehingga badannya tidak pernah panas tinggi. Pdhal itu katanya sakitnya minta ampun. 
Tapi ketika OMA yg dialami pd saat dia 4,5 thn...udah mengenal rasa dan dia nangis seharian gak berenti2..sampe2 dia tidak bisa membedakan mana sakit gigi mana sakit telinga. Krn dia bilang sakit gigi awalnya.. :) Pdhal dari sejak umur 2.5 thn dia sudah berenti pake DOT. Tapi history nya OMA ini masih tetep berlanjut ternyata. 




Berdasarkan panduan yang saya baca sebagai orang awam, pada intinya antibiotik lah penanganannya. Tapi ternyata pada prakteknya dari beberapa dokter saya datangi.. dari mulai dokter umum, Specialis Anak sampai Dokter Spesialis THT, berbagai macam reaksi dan penanganan nya. Ada yang gak perlu pake antibiotik sama sekali, cukup minum obat jenis paracetamol aja, ada juga yang nyuruh menggunakan antibiotik, ada yang memberikan anti alergi juga. Bikin bingung... 


Ada yang memberikan reaksi tenang, ada yang seperti menyepelekan tapi ada juga yang bikin panik. Dokter yang menyebalkan itu dokter yang tidak menjelaskan secara detail tapi justru menakut-nakuti.. bilang begini : ini gak akan sembuh selamanya akan begini terus. dia tidak boleh berenang sama sekali, gak boleh Flu sama sekali. 
Oalahh dokteeer, anak yg bersosialisasi.. di rumah dan di sekolah, sangat rentan kena flu dan batuk. Meskipun dia dijejali dengan vitamin, sayur mayur dan buah2an..namanya anak-anak daya tahan tubuhnya masih rentan. Gampang kena penyakit. Memang saya melakukan proteksi.. seperti pake masker, tiap hari diberi Madu, Jeruk Nipis dan vitamin. Tapi toh dia kena batuk dan flu jg. 
Kembali lagi ke masalah penanganan OMA.. setelah bbrp kali mengalami nya, akhirnya saya gak mau ambil resiko gendangnya pecah atau berlubang. Jadinya setiap Flu parah selain saya bawa ke dokter anak selalu bawa ke dokter THT jg. Untungnya punya kartu Asuransi. Kalo gak bisa jebol tuhh dompet. 
Jadi pada saat Flu, ketika dokter THT cek telinga nya dgn alat pembesar  .. terlihat bulat putih menggembung di telinga nya. memang belum pecah.. tp jika tidak ditangani cepat itu akan pecah dan akan mengeluarkan cairan. Alhamdulillah setelah di obati dan ditangani Flu nya.. gak sampe harus keluar cairan dari telinga nya. Gak kebayang deh pusing dan sakitnya kalo cairan itu sampe keluar. Dokter bilang yg dikhawatirkan itu cairan lari ke OTAk.. hii.. audzubillah himindzalik.


Terakhir saya datangi Dokter senior di RS Proklamasi, Rumah sakit khusus THT di jalan proklamasi http://rs-proklamasi.co.id/ Alhamdulillah jawabannya melegakan. Dia bilang memang telinga nabil rentan, krn sudah berkali2 kena OMA nya. Setelah di test pendengarannya pun masih bagus. Tapi paling jelek kalo masih pecah terus berulang2 dan berlubang. Telinga nya akan direkonstruksi. Dan itu tidak akan mengurangi pendengarannya. Hmmm... denger kalimat "rekonstruksi"nya aja udah ngilu. Operasi rekontruksi ini pernah dialami ama temen kantor, prosesnya daun telinga nya di lepas dulu.. trus dipasang lagi. Jangan sampe deh. 




Dan untuk urusan berenang, Nabil itu tidak terlalu tinggi, tidak mungkin jg dia tidak berenang sama sekali..jangan sampe nasib ayahnya yg kurang tinggi dialami jg :) #peaceDad. Dan disekolah nya jg ada eskul berenang. Jadi untuk urusan berenang, saya punya trik nya.. beli penutup kepala yang biasa dipake oleh atlit perenang. Penutup kepala itu sampe ketelinga, sehingga dipastikan telinga gak akan masuk cairan, rambut jg kering :) Karena dia senang berenang, alhamdulillah dia mau pake penutup kepala itu. 
Adanya Kekurangan bukan berarti pasrah ama kondisi, cari jalan keluar dan kreatif. 




Berikut saya kutip sedikit hal2 penting ttg OMA : 
-----------------------------------------------------------------------------------------
Peradangan TelingaTengah
(Otitis Media)


Mengapa Anak-Anak Muda Cenderung Mempunyai Infeksi-Infeksi Telinga ?
Tabung Eustachian, kanal yang berjalan dari telinga tengah ke belakang dari hidung dan tenggorokan, adalah lebih pendek dan kebih horizontal pada anak-anak yang muda daripada pada anak-anak yang lebih tua dan kaum dewasa. Ini mengizinkan mikroorganisme-mikroorganisme lebih mudah masuk kedalam telinga tengah yang menyebabkan infeksi dan menjurus pada otitis media. Akibatnya adalah bahwa anak-anak berada pada risiko yang lebih besar mendapatkan infeksi-infeksi telinga daripada kaum dewasa.
Cara Tabung Eustachian Berubah Ketika Seorang Anak Tumbuh Dewasa


Ketika seseorang menua, tabung Eustachian menjadi dua kali dalam panjangnya dan diposisikan lebih vertikal sehingga nasopharyngeal orifice (bukaan) pada kaum dewasa adalah secara signifikan dibawah tympanic orifice (bukaan dalam telinga tengah dekat gendang telinga). Panjang yang lebih besar dan terutama kemiringan dari tabung ketika ia tumbuh melayani lebih efektif untuk melindungi, menganginkan dan mengalirkan telinga tengah.
Mikroorganisme-Mikroorganisme Yang Menyebabkan Otitis Media


Bakteri-bakteri dan virus-virus dapat menyebabkan otitis media. Bakteri-bakteri seperti Streptococcus pneumoniae (pneumococcus), nontypable Hemophilus influenzae dan Moraxella bertanggung jawab untuk kira-kira 85% dari kasus-kasus otitis media akut. Virus-virus bertanggung jawab untuk sisanya 15%. Bayi-bayi yang terpengaruh yang dibawah umur enam minggu cenderung mempunyai infeksi-infeksi dari keragaman bakteri-bakteri yang berbeda dalam telinga tengah.
Hubungan Antara Menyusui Dengan Botol Dan Otitis Media


Menyusui dengan botol adalah faktor risiko untuk mengembangkan otitis media. Posisi dari anak yang menyusu asi adalah lebih baik daripada posisi yang menyusu dengan botol dalam hal fungsi dari tabung Eustachian yang menjurus kedalam telinga tengah. Jika seorang bayi perlu diberi susu dengan botol, adalah terbaik memegang bayi daripada mengizinkan anak berbaring dengan botol. Secara ideal, anak harus tidak membawa botol ke ranjang. Sebagai tambahan pada meningkatnya kesempatan untuk otitis media akut, tertidur dengan susu dalam mulut memperbesar risiko kerusakan gigi.
------------------------------------------------------------------------------------------


Kesimpulan, jangan remehkan Batuk Flu, terutama terhadap anak yang rentan dan pernah kena OMA. Dan jangan sepelekan jg kebiasaan anak minum dari BOTOL DOT. 

Friday, February 10, 2012

Ternyata Tidak Mudah ..


MEMAAFKAN itu ternyata mudah di mulut, tapi nyatanya di hati ini sangat sulit untuk tulus memaafkan.

Di hadapannya..  seperti sudah tidak ada apa2 lagi.. tapi dibelakang itu  masih selalu gundah gelisah.. kadang ingin teriak sekenceng2nya.. ingin menangis sejadi-jadinya. Entah kenapa.. masih banyak pertanyaan- pertanyaan yang berkecamuk di kepala, masih ada rasa kecewa, masih ada rasa kebingungan dan yang utama masih ada rasa ketakutan.